Berita baru-baru ini mengungkapkan data yang sangat memprihatinkan mengenai kondisi stunting di Sulawesi Barat. Menurut laporan, dari Januari hingga Mei 2023, sebanyak 15,50% bayi baru lahir di daerah tersebut mengalami stunting. Angka ini mencakup sebanyak 1420 bayi yang terkena dampak stunting dari total 9159 bayi yang dilahirkan selama periode tersebut. Data ini menyoroti masalah serius yang perlu segera ditangani oleh pemerintah dan masyarakat setempat.
Stunting merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh kurangnya gizi dan nutrisi yang memadai pada masa pertumbuhan anak-anak. Dampak stunting pada masa kanak-kanak bisa berdampak jangka panjang, termasuk masalah perkembangan fisik dan mental, daya tahan tubuh yang rendah, serta penurunan kemampuan belajar dan berprestasi di sekolah. Kondisi ini juga berpotensi mempengaruhi generasi mendatang dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain itu, partisipasi masyarakat juga sangat penting dalam upaya pencegahan stunting. Dalam rangka mengubah pola pikir dan perilaku terkait gizi, diperlukan edukasi yang intensif, kampanye kesadaran, serta pelibatan keluarga dan komunitas dalam mendukung gizi yang baik dan memonitor pertumbuhan anak-anak mereka.
*Segala isi dalam tulisan ini menjadi tanggung jawab penulis