MAMUJU – Rapat yang dipimpin oleh Khalil Qibran, yang juga merupakan bagian dari perwakilan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) APKASINDO, dihadiri oleh sejumlah perwakilan dari berbagai daerah di Sulawesi Barat. Hadir dalam kesempatan ini, perwakilan dari DWP APKASINDO Mamuju, DPW APKASINDO Mamuju Tengah (Mateng), dan APKASINDO Pasangkayu. Pertemuan ini membahas secara mendalam permasalahan yang tengah dihadapi oleh petani kelapa sawit di tiga kabupaten, yakni Mamuju, Mamuju Tengah, dan Pasangkayu.
Pada kesempatan tersebut, salah satu harapan utama dari pertemuan ini adalah diadakannya Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) untuk memberikan ruang diskusi yang lebih terbuka, serta meminta kepada anggota DPRD untuk melakukan peninjauan langsung ke lapangan. Tujuan dari peninjauan tersebut adalah untuk menyaksikan secara langsung fakta-fakta yang ada dan mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di tingkat lapangan.
Dalam pertemuan ini, para perwakilan asosiasi dari tiga kabupaten tersebut mengungkapkan bahwa mereka mengalami ketidaksesuaian harga kelapa sawit antara kesepakatan yang tercapai dengan pihak perusahaan tim PKS (Pabrik Kelapa Sawit) dan kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan. Para petani kelapa sawit merasa bahwa harga yang diterima mereka tidak sesuai dengan yang telah disepakati, sehingga berdampak negatif terhadap penghasilan dan kesejahteraan mereka.
Khalil Qibran, selaku pimpinan rapat, memberikan tanggapan serius terhadap masalah ini. Ia menyatakan bahwa langkah selanjutnya adalah melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan pimpinan dan pihak-pihak terkait, kemudian mengadakan rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Rapat ini nantinya diharapkan dapat menghasilkan solusi yang tepat guna menyelesaikan permasalahan harga kelapa sawit yang saat ini membebani petani di Sulawesi Barat. Selain itu, DPRD juga akan segera menggelar Rapat Dengar Pendapat untuk mendengar langsung keluhan dan harapan dari petani.
Melalui pertemuan ini, diharapkan dapat tercipta sinergi antara pemerintah daerah, asosiasi petani, dan perusahaan PKS untuk mencari solusi yang saling menguntungkan, sehingga harga kelapa sawit di Sulawesi Barat dapat sesuai dengan kondisi yang wajar dan memberi manfaat maksimal bagi para petani.