TPI diatas Kapal, Konsep Sudarman AR Sejahterakan Nelayan dan Majene Jadi Penopang Kebutuhan Ikan Ibukota

MAJENE, NUANSAINFO.COM — Sudarman AR berbincang bersama sejumlah nelayan dan punggawa kapal di rumah perjuangannya di Lingkungan Garogo, Kelurahan Baru, Banggae, Majene.

Dalam nuansa keakraban, Sudarman AR mendengarkan keluhan dan aspirasi para nelayan.

Nelayan Majene, Hamka menyampaikan, saat ini keluhan utamanya yakni harga ikan yang tidak stabil.

Kondisi itu membuat masyarakat pesisir yang bekerja di sektor perikanan sering merugi. Pendapatan mereka makin tak menentu.

Kata Hamka, saat tangkapan nelayan banyak, harga ikan sering anjlok. Nelayan pun merugi lantaran ongkos operasional tak tertutupi.

“Sedangkan yang diharapkan adalah itu (hasil penjualan ikan) kasian. Tapi kami malah rugi. Harusnya distabilkan dan lebih bagus kedepan. Mudah-mudahan bapak (Sudarman AR) bisa menjadi pemimpin dan menjadikan yang terbaik untuk kami semua,” ujar Hamka dihadapan Sudarman AR, Selasa (25/2/2020).

Merespon hal itu, Sudarman AR mengaku telah menyiapkan program yang akan mensejahterakan nelayan.

Bakal calon Wakil Bupati Majene ini bertekad menghadirkan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) apung.

Ia menjelaskan, TPI apung itu berupa kegiatan bongkar muat ikan di atas kapal. Ikan hasil tangkapan nelayan akan dilelang dan ditampung menggunakan kapal khusus berkapasitas besar.

Hal itu akan memudahkan proses transaksi penjualan ikan hasil tangkapan nelayan.

Tak hanya itu, ikan hasil tangkapan dapat dengan cepat dikirim ke berbagai daerah.

“Konsep untuk penjualan, harus dibikin pelelangan ikan bukan di darat tapi di laut. Kita beli kapal besar, ikan akan ditimbang disana kalau sudah penuh akan dibawa ke Balikpapan, Makassar hingga Manado,” jelas Sudarman AR.

Pelelangan ikan diatas laut dinilai sangat efektif dan efisien. Pergerakan penjualan ikan ke kota-kota besar pun makin cepat.

Disisi lain, harga ikan dapat dikontrol. Sehingga nelayan tak dirugikan.

Selain itu, target pemasaran pun makin jelas dan cepat terjangkau. Bahkan Majene nanti bisa menjadi penopang kebutuhan ikan di calon ibukota baru di Kalimantan.

Tak hanya pelelangan ikan, kata Sudarman, alat tangkap pun harus dimodernisasi. Saat ini nelayan Majene masih menggunakan alat tangkap dan metode tradisional.

Jika diberikan amanah menjadi Wakil Bupati Majene, Sudarman ingin menerapkan teknologi alat tangkap yang lebih modern. Sehingga hasil tangkapan nelayan lebih banyak dan biayanya lebih sedikit. Dengan demikian, masyarakat nelayan pun dapat disejahterakan. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *