Mamuju, Mutiarainfo.com – Kondisi penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Mamuju dalam status situasi awas, diduga keadaan itu disebabkan peningkatan penderita virus dengue yang disebabkan nyamuk aedes aegypti semakin meningkat dan saat ini sebanyak 32 orang dikatakan terjangkit virus tersebut,
Rabu, (06/02/2019) Alamsyah Thamrin, Kepala Bidang Pecegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mamuju untuk menekan situasi tersebut, pihak Dinas Kesehatan telah melakukan pengasapan (fogging) utamanya dalam kota Mamuju terlebih kepada area yang telah memiliki banyak laporan penderita terjangkit virus DBD sehingga dapat mengurangi perkembang biakan jentik – jentik nyamuk
Alamsyah juga mengingatkan untuk menerapkan Mamuju Mapaccing sebagai langkah tepat yang mampu menekan situasi awas dengan tidak membiarkan genangan air akibat bahan bekas serta menjaga kebersihan lingkungan, karena jika itu terjadi, dipastikan kondisi penderita virus DBD akan meningkat, Ujarnya di lokasi pengasapan (fogging) di sejumlah titik di kota Mamuju
dari kondisi ini Bupati Mamuju H.Habsi Wahid mengharapkan agar masyarakat tidak perlu resah namun tetap waspada dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan masing-masing, karena kalau kotor nyamuk akan gampang berkembang biak, dan akan berbahaya, jadi disini Mamuju mapaccing memang sangat perlu kita terus galakkan, ungkapnya menggambarkan kaitan sebuah gerakan yang digagas pemerintah daerah dengan bahaya penyakit menular.
untuk kasus DBD ini saya sudah minta Dinas Kesehatan untuk segera melakukan Fogging, jangan hanya pakai cara manual tapi gunakan mobil karena cakupannya lebih luas, dan harus dilakukan dengan berkeliling kota supaya masyarakat aman.
“Ketika progam Mamuju Mapaccing dijalankan dan masyarakat lebih memilih mendaur ulang bahan bekas dibanding membuangnya, itu akan lebih menetralisir berkembangnya jentik – jentik nyamuk sehingga dapat mengurangi peningkatan penderita virus
(Andy)
Adventorial