Mamuju, nuansa.info – Hal yang paling menarik terhadap PJ gubernur Sulawesi Barat pak Bahtiar Baharuddin adalah mau duduk bersama berdiskusi dengan semua kelompok untuk bersama-sama menyatukan persepsi membahas kedaulatan pangan di Sulawesi Barat dan juga akan menjadi sulbar penyangga ibukota negara (IKN) hal, ini di sampaikan Ahyar di warkop 24 Mamuju 13/8/2024.
Muh Ahyar Aktivis HMI ini menjelaskan niat yang baik yang ingin dilakukan oleh PJ Sulbar untuk menciptakan kedaulatan ketahanan pangan Harus ekstra kerja dan pemerintah daerah harus bersama-sama menyatukan persepsi baik tingkat desa hingga pusat dan PJ Gubenur Sulbar juga harus menjelaskan peran masyarakat.
” Kalau PJ gubernur hanya mengandalkan APBD Sulawesi Barat Yang Begitu Kecil menurut saya mustahil untuk menciptakan kedaulatan pangan pasti pemerintah hanya mampu mempertahankan ketahanan pangan walaupun Sulbar memiliki potensi”
Lanjut” Harusnya PJ Gubenur Sulbar membuat strategi eksekusi di tingkat pemerintah desa, pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pusat sehingga ada kejelasan kerja apa yang akan dilakukan masing-masing pemerintah”
Masih Ahyar ” Masyarakat yang memiliki status pekerjaan yang berbeda-beda (nelayan petani peternak pedangan dll) sebagai garda terdepan menjaga dan merawat program kedaulatan ketahanan pangan di Sulbar harus di berikan pemahaman dan di berikan pembina terus menerus hingga mandiri, kalau itu tidak dilakukan maka dasar kedaulatan ketahanan pangan akan rapuh”.
Muh Ahyar juga menjelaskan keikhlasan setiap pemimpin sangat di butuhkan untuk menciptakan kedaulatan di Sulawesi Barat
” Salah satu Persoalan terbesar kita juga adalah para Kepala dinas ini, lain perintah atasannya lain nakerjakan, dia kerjakan lagi eeh pelaksanaannya kalau bukan kenalannya yaa keluarganya, padahal ada masyarakat yang memiliki sumber daya manusia yang luar biasa tapi Terlalu banyak regulasi yang di siapkan pemerintah sehingga tidak dapat berperang”
Lanjut” Sulawesi Barat akan tumbuh dan dapat menciptakan kedaulatan ketahanan pangan dan menjadi daerah Penyanggah ibukota negara jika pemimpinnya tidak hitung hitungan dengan rakyat.” Tutup Ahyar
By Adhie.