Mamuju, nuansa.info – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju merespon kedatangan orang nomor satu di Indonesia dengan gerakan Aksi damai di jalan ir Juanda Mamuju depan Kampus Tomakaka 22/4
Gerakan aksi yang dilakukan PMII Cabang Mamuju Mendapatkan Pengawalan dari pihak TNI dan Polri, hingga sempat mendapatkan tekanan keras yang dilakukan oleh aparat TNI.
Ketua PMII Cabang Mamuju Radit menyampaikan bahwa gerakan ini sebagai bentuk penyambung harapan masyarakat yang dititipkan kepadanya terhadap beberapa persoalan yang ada di Sulawesi Barat.
“Kami Aksi bukan untuk ribut tapi kami turun kejalan membawa harapan masyarakat dan Apapun yang terjadi kami akan lanjut aksi, hingga presiden mau mendengarkan harapan masyarakat yang dititipkan kepada kami”
Ketua PMII Cabang Mamuju menyampaikan harapan rakyat di hadapan aparat TNI dan polri antaranya sebagai berikut :
- Cairkan dana gempa tahap 2 Sulbar
- Cabut Izin tambang yang ilegal dan tidak berpihak kepada rakyat
- Meminta presiden Jokowi untuk mengaudit pembangunan jalan di Mamuju.
- Meminta presiden Jokowi mengevaluasi Kapolda dan Kejati terhadap lemahnya penegakan hukum di Sulbar
- Mendesak Kejati Sulbar untuk menetapkan tersangka kasus stadion manakarra yang merugikan negara kurang lebih 9.3 m.
- Meminta presiden Jokowi untuk meningkatkan prasarana kesehatan di Mamuju sebagai ibukota Sulbar.
- Sejahterakan petani sawit dan audit perusahaan yang tidak mematuhi penetapan harga TBS.
- Meminta presiden Jokowi menjadikan bonehau Kalumpang sebagai tanah adat.
- Meminta presiden Jokowi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
- Audit APBD pemkab Mamuju dari tahun 2021 sampai 2024.
- Meminta presiden Jokowi untuk mengaudit penggunaan dana stunting di Sulbar.
Setelah menyampaikan harapan masyarakat di hadapan kepolisian dan TNI Radit ketua PMII Cabang Mamuju menyampaikan tetap on the track dalam memperjuangkan aspirasi dan harapan masyarakat.
By Adhie
