MAJENE, NUANSAINFO.COM — Dua hari pasca gelombang pasang, warga Sumakuyu Desa Onang Kecamatan Tubo Sendana, Majene, masih diselimuti ketakutan.
Belasan kepala keluarga di pesisir Sumakuyu telah meninggalkan rumahnya yang ambruk dihantam ombak. Mereka kini mengungsi ke rumah kerabat masing-masing.
Gelombang pasang air laut menerjang pemukiman ini sejak Sabtu hingga Minggu, 11-12 Januari. Akibatnya tanggul pantai di Sumakuyu sepanjang 300 meter rubuh.
Ombak juga meluluhlantahkan rumah penduduk. Sedikitnya 12 rumah warga ambruk, enam diantaranya rusak parah.
Sayangnya hingga kini belum ada solusi dari pemerintah untuk perbaikan tanggul yang hancur tersebut.
Warga setempat Hasim dan belasan korban lainnya pun kian resah. Sebab sewaktu-waktu gelombang dapat kembali menerjang. Jika tidak ada penanganan, dikhawatirkan kerusakan makin meluas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Majene, Inindria mengatakan, upaya penanganan tanggul rusak masih dikoordinasikan dengan Pemprov Sulbar. Pihaknya telah berkomunikasi dengan balai melalui Dinas PU Sulbar.
“Baru mau dibicarakan itu siapa yang harus tangani, apakah pihak balai provinsi maupun kabupaten,” ujar Inindria, Selasa (14/1/2020).
Kata dia, saat ini belum bisa dilakukan perbaikan tanggul yang rusak. Sebab harus melalui perencanaan dan proses lainnya.
Dinas PUPR juga belum bisa membangun penahan ombak sementara. Lantaran terkendala anggaran.
“Nanti saya konsul sama pak bupati, karena yang pertaman memang juga sampai saat ini belum ada anggaran. Kan kita sudah tau juga masih ini ya. Tapi kita mau berupaya mengantisipasi cepat disana,” katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, Ilhamsyah menyerahkan sepenuhnya penanganan tanggul ke Dinas PUPR.
“Kami sudah koordinasi dengan Dinas PUPR. Apakah akan komunikasi dengan pihak balai atau bagaimana. Kalau bantuan, koordinasi dengan dinas sosial,” pungkasnya.
Kata Ilhamsyah, BPBD kini mendata dampak dari cuaca buruk yang mengepung Majene. Untuk ombak pasang, terdapat dua titik yang rusak parah. Yakni di Desa Onang dan Desa Bukit Samang Kecamatan Sendana. (red)