Mamuju, nunasa.info – Apresiasi yang setinggi-tingginya disampaikan oleh Pembimas Katolik, Petrus Tandilodang kepada cleaning service dan satpam, pada apel pagi yang dilaksanakan pada halaman kantor. (Selasa, 14/01/2025)
“Kali ini, cleaning service dan satpam hadir 100% pada apel pagi yang membuat metabolisme tubuh saya menjadi stabil,” ujar Petrus Tandilodang.
Ia mengungkapkan bayangkan jika semua bidang-bidang tiap pagi itu mengatakan hadir 100% atau hadir semua, pimpinan merasa senang dan itu membuat lebih muda 1 hari.
“Terima kasih untuk pramubakti hadir 100%, ini titik awal dan jangan berhenti,” ungkapnya.
Petrus juga menghimbau kepada pramubakti untuk memperhatikan dokumen-dokumen yang diupload dan siapkan baik-baik supaya semua berjalan dengan lancar.
Selain itu, ia juga menyegarkan kembali ingatan tentang penegasan kakanwil untuk kerapihan dalam lingkungan, masing-masing satker memperhatikan halaman di depan ruangan terlebih dahulu.
“Barang-barang yang tidak perlu ada disitu singkirkan supaya rapih. Performance awal itu adalah titik pintu masuk untuk menilai lebih jauh. Kalau penampilan kita bagus, banyak yang tergoda, tapi performance itu penting, maka depan ruangan dan barang-barang yang dianggap tidak perlu lagi disitu mengganggu pemandangan disitu, tidak usah tunggui orang masing-masing saja, kebiasaan itu penting,” ujarnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan setiap bidang/bimas sudah mulai merancang minggu ini termin-termin pencairan keuangan dan perangkat-perangkatnya.
“Pak kakanwil mengatakan program pencairan itu 1 tahun, 6 bulan, triwulan I, II, III dan IV berapa persen yang mau kita realisasikan triwulan I ini berapa 15%, 20%, 30%, jangan 40% tidak mampu kita itu, 30% saja itu kita sudah setengah mati,” jelasnya.
“Supaya terjadwal dengan baik dan kita tidak perlu terpengaruh soal buru-buru,” tambahnya.
Lebih lanjut, mulai sekarang rancang termasuk perjalanan-perjalanan dinas, berapa kali sih staf A berangkat, staf B akan berangkat supaya nuansanya tidak ada yang merasa ditinggalkan dalam sebuah ruangan.
Sebelum ia menutup arahannya, ia menyampaikan kata bijak, “seorang pegawai saya ibaratkan sebagai nahkoda, nahkoda tidak pernah dihasilkan dari lautan yang tenang tetapi dari gelombang samudera yang ganas menggunakan segala daya upaya, keahlian sampai pada dermaga tujuan itulah nahkoda yang Tangguh.”