Partai Non Seat Bentuk Koalisi Mengahadapi Pilkada Mamuju

Mamuju, nuansa.info – Partai peserta pemilu yang tidak mendapatkan kursi pada Pileg DPRD Kabupaten Mamuju 2024, bergabung dalam satu wadah bernama Koalisi Mamuju Sipakalaqbi’ Deklarasi KMS dilakukan pada awal bulan juni tepatnya tamggal 03 Juni 2024 disalah satu warkop d mamuju. Tema yang diusung yaitu “Membangun Kekuatan dan Komitmen kebersamaan Menghadapi Pemilukada Serentak 2024.

Total ada 5 partai yang tergabung dalam koalisi tersebut, yakni Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, Partai Ummat dan Partai Buruh.

Ketua KMS, Syamsir, S.IP mengatakan, pembentukan koalisi tidak dipungkiri berangkat dari kesamaan nasib dalam Pileg DPRD Mamuju beberapa bulan yang lalu dimana Lima partai tersebut belum berhasil menempatkan caleg-nya sebagai salah satu wakil rakyat di gedung parlemen daerah.

“Koalisi Mamuju Sipakalqbi’ atau yang disingkat KMS, merupakan gabungan dari partai-partai yang tidak mendapat kursi di DPRD Kabupaten Mamuju, itu yang mendasari terbentuknya koalisi ini,” kata SYAMSIR.

Kendati tidak memiliki kursi di parlemen, partai Yang tergabung dalam KMS tetap ingin berkontribusi dalam pilkada Mamuju yang akan dihelat pada tanggal 27 November tahun 2024 yang akan datang.

“Dalam aturan KPU, partai yang tidak memiliki kursi di parlemen, tidak bisa mengusung calon kepala daerah, tapi kita tetap punya hak untuk mendukung, apalagi koalisi ini ada 5 partai yang tergabung didalamnya,” paparnya.

Syamsir mengungkapkan, menyatukan 5 parpol dalam satu koalisi bukanlah hal mudah. Mengingat setiap parpol dipahami memiliki visi dan misi masing–masing. Namun demikian, perbedaan tersebut dapat bertemu di titik persamaan.

“Sebenarnya untuk menyatukan parpol itu bukan hal yang gampang, tetapi mungkin yang membuat mudahnya bergabung itu karena sama-sama tidak dapat kursi. Kami kemudian sepakat menyatukan visi dan misi seluruh partai dalam koalisi ini,” bebernya.

Syamsir kembali mengakui bahwa tujuan pembentukan koalisi mengarah pada pelaksanaan Pilkada 2024. KMS akan tampil sebagai pendukung salah satu pasangan calon kepala daerah. “Memang tujuan dan arah kita ke pilkada, mendukung salah satu paslon,” ujarnya.

Meski begitu, Syamsir menegaskan bahwa pembentukan koalisi ini tidak digiring oleh salah satu bakal calon. Dalam kebijakan arah politik, KMS sementara ini masih netral dan terbuka untuk semua kandidat calon yang ingin mendapat dukungan.

“Koalisi ini masih dalam keadaan netral, masih menunggu calon-calon yang membutuhkan dukungan dari koalisi,” ujarnya.

Ditanya soal nilai jual dan posisi tawar KMS dalam kancah Pilkada 2024, Syamsir menegaskan bahwa partai yang tergabung merupakan partai politik yang memiliki kepengurusan mulai dari pusat, wilayah, daerah, kecamatan bahkan Desa sehingga patut untuk diperhitungkan.

“Partai politik yang bergabung adalah parpol nasional, sudah punya pengurus dari pusat sampai kecamatan, bahkan sampai desa. Makanya semua partai ini lolos untuk ikut Pileg kemarin,” bebernya.

Agenda terdekat KMS adalah menjalin komunikasi dengan semua pihak, terutama para bakal calon peserta Pilkada 2024. Beberapa nama yang dibahas dalam pertemuan pembentukan koalsi tersebut adalah Hj. ST Sutina Suhardi, SH, M.Si yang merupakan bupati mamuju yang juga akan maju pada pilkada tahun ini untuk melanjutkan periode ke duanya.

Kemudian nama DR. Muh. Jamil barangbagi juga menjadi salah satu nama yang dibincangkan dalam pertemuan tersebut Dimana Beliau juga digadang2 akan maju sebagai calon wakil bupati mamuju 2024.

Selain ke 2 tokoh tersebut juga ada nama bakal calon bupati dan calon wakil bupati mamuju seperti H.Irwan ST Pababari, Ado Mas’ud yang juga merupakan Wakil Bupati Mamuju, H. Damris, Munandar Wijaya, Sukriadi, Yidiaman, Rahmat Sanusi, dan Yaqub

Semua calon tersebut terbuka peluang untuk kita dukung tergantung hasil komunikasi dan kesamaan persepsi terhadap cara menatap mamuju kedepan.

By. Adhie

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *