Mamuju, nuansa.info – Pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Barat silaturahmi dengan Pj Gubernur Sulbar , Prof Zudan Arif Fakhrulloh di Rumah Jabatan Gubernur Sulbar 10 September 2023 malam
Jajaran Pengurus MUI Provinsi Sulbar dipimpin langsung Ketua Umum Prof Napis Djuaeni, MA didampingi Sekrrtaris Umum KH M Sahlan, wakil-wakil ketua, wakil sekretaris dan jajaran pengurus lainnya.
Turut hadir Kepala Bappeda Junda Maulana, Asisten Herdin Ismail dan Asisten III Jamil Barambangi.
Pertemuan tersebut berlangsung ba’da Isya, membahas agenda-agenda keummatan di provinsi Sulbar.
Sekretaris Umum MUI Sulbar M Sahlan mengawali pembicaraan menyampaikan situasi dan kondisi kepengurusan MUI Sulbar saat ini.
Sahlan mengungkapkan, saat ini MUI Provinsi Sulbar dapat dikatankan antara hidup dan mati karena kurangnya dukungan dari pemerintah.
Kerena itu, dia berharap dukungan kepada Pj Gubernur Sulbar utamanya dukungan anggaran dan perbaikan kantor agar peran-peran MUI sebagai mitra pemerintah dalam pembinaan ummat berjalan maksimal.
Ketua Umum MUI Sulbar Prof Napis Djuaeni menambahkan, peran-peran MUI dalam pelayanan keummatan sangat penting, karena itu membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah.
Dikatakan, MUI sebagai Khadimul Ummah (pengayom) dan sadiqul hukumah (mitra pemerintah) tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari pemerintah.
Selain itu, dalam pertemuan silaturahmi tersebut melanjutkan pembahasan gagasan pembangunan islamic center Sulawesi Barat.
Selain sebagai icon, islamic center sangat dibutuhkan untuk menjadi wadah pelayanan ummat atau pusat keagamaan.
“MUI Sulbar sangat mendukung rencana ini dan akan ikut andil dalam pembangunan tersebut,”ujar Prof Napis.
Sementara itu, Pj Gubernur Prof Zudan menyambut baik kunjungan Pengurus MUI Sulbar.
Zudan mengaku meresa bergembira dapat bertatap muka dengan para kiyai, para khadimul ummah.
Pemprov Sulbar, kata Zudan, kedepan akan lebih massif menggandeng MUI bersama-sama membangun Sulbar.
Bagi Sestama BNPP ini, peran MUI dalam menjaga ummat sangat penting. Tak hanya berbicara soal dunia dan akhirat, lebih dari itu MUI diharapkan berperan dalam menyelesaikan permasalahan daerah. Mulai dari kemiskinan, stunting, penuntasan anak tidak sekolah, mencegah pernikahan dini dan menjaga inflasi.
“Kita akan agendakan bertemu kembali merumuskan bersama materi khutba jumat dan tausiyah untuk mengajak ummat hidup sehat, membangun solidaritas dalam mengentaskan kemiskinan dan anak putus sekolah,” ujarnya
Selain itu, Sestama BNPP ini juga mengajak pengurus MUI merumuskan gerakan dengan memanfaatkan teknologi digital.
Membuat konten-konten video pendek bermuatan edukasi kepada ummat.
Zudan juga berharap MUI terlibat dalam kegiatan-kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sehingga, MUI tidak sekedar mengurus dunia dan akhirat tapi juga aktif dalam menuntun masyarakat keluar dari jurang kemiskinan, stunting dan masalah lainnya.
Dari pertemuan tersebut, lanjut Zudan, MUI dan Pemprov Sulbar sepakat untuk melaksanakan gerakan Salat Isya bersama sekali sepekan.
Gerakan itu akan dinamai Pemerintah Semakin Dekat dengan Rakyat.
“Jadi kita akan datangi masyarakat, gerakan ini juga momentum saling memberikan masukan antara ulama dan umaro,” katanya.
“Kalau ini kita gerakkan, insyaallah ulama dam umaro di Sulbar bisa menjadi satu kesatuan dalam memberikan pelayanan pada masyarakat,” sambungnya.
Terakhir, Prof Zudan berharap kepada pengurus MUI Sulbar untuk bersama-sama mengawal rencana pembangunan islamic center yang sudah diusulkan dalam APBD Pokok Tahun 2024.(ADV)