Mamuju, nuansa info – Fauzan (24) Pemuda asal Tappalang, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat menjadi korban orang yang mengaku sebagai Polisi yang bertugas di Sat Narkoba Polres Majene.
Keluarga Fauzan yang berdomisili di Tappalang, Mamuju ini diperas oleh orang tak dikenal yang mengaku sebagai oknum Polisi yang bertugas di Polres Majene.
Orang yang mengaku Polisi itu memeras keluarga korban dengan meminta Orang Tua Fauzan menyiapkan uang senilai Rp. 20 juta sebagai tebusan.
Modusnya adalah pelaku menelpon keluarga Fauzan menggunakan handphone korban dan menyebut Fauzan sebagai pengguna narkoba jenis sabu.
Dalam perbincangan lewat telepon, Pelaku menyampaikan kepada pihak keluarga korban jika saat ini Fauzan ditempatkan di sebuah Hotel di Majene. Fauzan masih bisa ditebus dan kasusnya ditutup jika menebusnya dengan uang.
Sayangnya, hingga Minggu 14 Juli 2024, Handphone milik Fauzan yang digunakan pelaku berkomunikasi dengan keluarga korban sudah tidak aktif lagi.
Orang tua Fauzan yang khawatir dengan kondisi anaknya kemudian menghubungi keluarganya yang lain di Majene untuk mengecek keberadaan anaknya di Hotel yang dimaksud. Namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
“Saya juga sudah minta tolong keluarga di Majene yang juga Polisi untuk mengecek ke Sat Narkoba, tapi menurut informasi tidak ada penangkapan terhadap anak saya,” ucap Orang Tua Fauzan kepada awak media, Minggu 14 Juli.
Tidak terima diperas dan anaknya dituduh sebagai pengguna narkoba, Orang Tua Korban pun akan melaporkan ke Polda Sulbar peristiwa yang dialaminya tersebut.
Kronologi Peristiwa Pemerasan Keluarga Fauzan
Kejadian itu berlangsung pada, Sabtu, 13 Juli 2024 sekira pukul 18.00 WITA, Orang Tua korban ditelepon anaknya. Dalam percakapan tersebut Fauzan mengaku ditangkap dan disekap sejumlah oknum diduga Polisi di Hotel Abrar Majene.
Dalam perbincangan itu, Fauzan yang bekerja sebagai driver mobil aplikasi online mengaku mendapat penumpang seorang perempuan yang minta diantar ke satu tempat.
Naas, begitu tiba ditempat yang dituju, oknum polisi kemudian datang dan menggeledah mobilnya.
Setelah ditemukan sesuatu yang diduga diselipkan penumpang wanita diantarnya itu, Oknum yang mengaku Polisi itu kemudian membawa korban ke Hotel.
Fauzan pun diminta menghubungi keluarganya untuk menyiapkan tebusan Rp. 20 juta agar bisa dibebaskan.
Kejanggalan dalam penangkapan Fauzan juga terlihat saat penumpang wanita yang dibawanya dibiarkan pergi begitu saja oknum polisi itu.
Kini Fauzan bersama mobilnya raib dan tak lagi diketahui keberadaannya.
“Sampai saat ini, HP anak saya yang dipakai komunikasi sudah tidak aktif, makanya kami khawatir,
Olehnya itu kami meminta kepada kapolres majene agar serius menangani kasus ini, jika kasus ini tidak di selesaikan dengan cepat maka kami akan melaporkan ke polda sulawesi barat.