Mamuju, nuansa.info – Berdasarkan surat pemberitahuan aksi ke Polresta Mamuju, tercatat 11 Gabungan Organisasi kepemudaan (OKP)dan Organisasi kedaerahan (Organda) akan melakukan aksi kedatangan presiden di Sulawesi Barat hal ini di sampaikan Ahyar di warkop sahabat, 20/4/2024
Muhammad Ahyar menyampaikan Gerakan aksi ini dilakukan melihat momentum yang tepat untuk menyampaikan kondisi Sulbar hari ini, karena Pemerintah daerah sudah tak mampu lagi menyelesaikan persoalan yang ada di sulbar.
” Kita sudah banyak melakukan aksi demonstrasi Tapi tak begitu di hiraukan olehnya itu momentum kedatangan presiden kami akan memanfaatkan dengan baik untuk menyampaikan Persoalan di tanah mala’bi ini, mulai dari persoalan Hukum, infrastruktur, dan bahkan pelayanan birokrasi”
Muhammad Ahyar juga menyampaikan beberapa persoalan-persoalan yang akan disampaikan nantinya kepada presiden antara lain :
- Bantuan rumah rusak tahap 2 contohnya itu kemudian tidak menuai penyelesaian yang ada hanyalah janji untuk rakyat dengan narasi bantuan rumah akan cair tidak lama lagi menjadi omongan kosong di masyarakat, oleh itu kami akan menagih langsung ke presiden republik Indonesia bapak Jokowi Widodo.
- Persoalan hutan lindung di Sulawesi Barat, Banyak pemukiman warga di Sulawesi Barat yang masuk dalam garis hutan lindung dan itu harus kita bebaskan ini adalah murni keresahan yang di rasakan masyarakat.
- Persoalan tambang yang ada di Sulbar beberapa tahun belakangan ini di sulbar ini sangat banyak tambang yang notabenenya adalah ilegal tetapi tdk mampu di selesaikan pemerintah di lingkup sulbar maupun polda sulbar,
- Pesisir pantai yang hari ini ada beberapa oknum yang mencoba merenggut kebebasan wilayah tangkap nelayan dengan merevisi Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K) ini tidak bisa kita biarkan.
Olehnya itu momentum kedatangan pak joko widodo yang notabennya pengambil keputusan no 1 di republik ini harus kita sampaikan langsung bahwa inilah kondisi sulbar. ucap Ahyar Alumni HMI Cabang Mamuju.
By Adhie