Mamuju, nuansa.info – DPC GMNI Mamuju Geram Melihat Intoleransi yang menjadi-jadi di negara kita khususnya di Sulawesi Barat hal ini di sampaikan Adam jauri Sekertariat GMNI Mamuju 10/5/2024.
Adam jauri mengatakan Utopia kedamaian di tengah keberagaman yang dimimpikan oleh para founding father bangsa nampak semakin jauh untuk diraih jika melihat kondisi intoleransi antar umat beragama di Indonesia tak lagi bahan kajian pemerintah apalagi ketika kita hendak ingin bergerak maju pada Indonesia Emas 2045.
“Kebebasan beragama sudah termaktub didalam banyak pasal salah satunya Pasal 29 UuD 1945 bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya. Namun pada implementasinya, fakta yang kontras justru ditemukan di lapangan”.
” Coba kita flashback saya tidak perna lagi mendengar atau melihat kegiatan membangun toleransi yang dilakukan secara resmi oleh pemerintah tidak ada lagi diskusi dan dialog soal toleransi, pemerintah hanya sibuk dengan kegiatan pembangunan dan peningkatan SDM”.
Adam jauri juga mengingatkan kembali beberapa kasus intoleransi agama seperti konflik umat Kristen dan muslim di Poso pada akhir tahun 90-an, konflik Ambon pada 1999 yang diawali pemalakan pemuda muslim pada warga nasrani yang kemudian menyebar dan membakar amarah, konflik Tolikara yang terjadi karena umat Gereja Injil Indonesia menyerang umat Islam yang sedang shalat Idul Fitri di Markas Korem di Tolikara dan aparat keamanan tidak berdaya menghadapi massa Gidi, hingga konflik Situbondo pada 1996 akibat warga yang tidak puas atas hukuman yang diberikan kepada seorang penista agama islam.
” Coba kita ingat kembali berbagai kasus intoleransi di negeri ini tak perlu menunggu penegakan hukum menjadi lebih baik, upaya yang berawal dari inisiatif masyarakatlah yang dibutuhkan saat ini. Narasi-narasi heroik yang bernafaskan kemanusiaan untuk mengutuk perbuatan diskriminatif kini harus digaungkan pula di dalam negeri, Tanpa melihat latar belakang suku, agama, maupun golongan. Mari galakkan toleransi atas dasar rasa prihatin, prihatin pada sesama manusia yang lahir bersama di negeri Indonesia ” ucap ada jauri.
Oleh karena itu, kami dari Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Mamuju (DPC GMNI Mamuju) mengecam tindakan diskriminatif serta intoleransi dari semua pihak yang melakukan hal keji serta perilaku yang tidak pancasilais.
Maka berangkat dari hal pelik diatas kami membawa beberapa point tuntutan diantaranya;
- Rakyat Indonesia harus bergotong-royong dalam menghentikan persoalan diskriminasi dan intoleransi
- Pemerintah Daerah Sampai Pemerintah Pusat wajib menghentikan persoalan keidentitasan di IndonesiaA
- parat penegak hukum (APH) harus menindak tegas kepada oknum yang melakukan tindakan diskriminasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia
- Pemerintah wajib meningkatkan pendidikan kebangsaan
- Hentikan rasisme di tanah air.
By. Adhie.