DBD 42 Kasus Di Bumi Lalla Tassisara, Dinkes Mamuju Tengah Lakukan Ini

Mamuju, nuansa.info – Ditemukan beberapa kasus serangan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus di sejumlah wilayah di Mamuju Tengah, yang memicu meningkatnya penderita Demam Berdarah Dengue (DBD), di empat kecamatan.

Dari data yang di keluarkan oleh Dinas Kesehatan Mamuju Tengah, terdapat 42 kasus penderita DBD rentang waktu dari Januari – Juni, 2023, sehingga membuat Dinkes Mamuju Tengah segera bergerak cepat, dengan menggelar rapat koordinasi antar sektor di kecamatan yang diselenggarakan oleh masing masing Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM).

Kepada laman ini, Kadinkes Mamuju Tengah Setyo Bero, Senin (03/07) mengemukakan saat ini pihaknya melalukan berbagai upaya bila ditemukan kasus positif DBD, segera menurunkan tim survailans dan tim kesehatan lingkungan melakukan penyelidikan epidemologi (PE) sebagai upaya pelacakan sumber jentik.

“Dan segera melakukan edukasi dan pembersihan radius 100 meter sekitar lokus temuan kasus DBD. Kegiatan ini untuk memastikan membunuh jentik nyamuk, Selanjutnya Tim P2P Dinkes atas informasi kasus positif dari PKM melakukan penyemprotan Fogging pada rumah penderita positif dengan radius minimal 100 meter, juga pemberian Abatte berupa serbuk pembunuh jentik ke bak penampungan air.” ungkap Setyo.

Sementara untuk penanganan bagi penderita suspect DBD, Dinkes melalui rentan koordinasi dengan melakukan pemeriksaan darah, jika kemudian positif dilanjutkan perawatan ke sarana kesehatan dengan perawatan sesuai SOP penanganan DBD yang menjadi pedoman petugas kesehatan.

“Kami rawat di saran tingkat pertama, kalau kemudian butuh penindakan sesuai hasil evaluasi petugas PKM, maka dilanjutkan dirujuk ke RS” terang Setyo.

Terkait dengan desakan masyakat yang resah dengan maraknya, kasus DBD di Mamuju Tengah, dari berbagai wilayah, agar Dinkes Mamuju Tengah melakukan fooging atau penyemprotan. Ia mengemukakan bahwa pihaknya saat ini memang melakukan fooging atau dibeberapa tempat, tapi hanya diprioritaskan pada lokus ditemukannya penderita DBD, seperti di Kecamatan Tobadak meliputi Desa Polongaan, Mahahe, Sulobaja, Tobadak Kampung, Kecamatan Topoyo di Desa Tangkou, Desa Tabolang, Desa Waeputeh, Desa Topoyo, Kecamatan Budong budong di Desa Babana dan Kecamatan Pangale di Desa Polo Pangale.

“Setiap ada kasus positif Tim Fogging P2P Dinkes siap melakukan fogging lokus, didampingi tenaga PKM. Namun yang terpenting juga kami ajak masyarakat bersama sama membasmi sumber jentik larva nyamuk pemicu DBD. Dan Rencananya, Rabu 5 Juli 2023 bertempat di Aula A Kantor Bupati Mamuju Tengah, akan dilakukan rapat koordinasi dan edukasi tentang Pengendalian DBD yang di undang seluruh kepala Desa dan Camat se-Mamuju Tengah.” pungkas Setyo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *