Mamuju, nuansa.info – Masyarakat Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, kembali merasa khawatir terkait bantuan dana bencana gempa tahap II yang hingga kini belum juga cair.
Kekhawatiran ini diperparah dengan kehadiran tim yang melakukan pendataan ulang tanpa dilengkapi surat tugas dan ID card.
Salah satu warga, Yusuf, menyatakan keheranannya melihat proses pendataan yang dilakukan oleh pihak yang dianggap tidak resmi.
“Kami kaget, tiba-tiba ada tim turun tanpa surat tugas dan ID card. Apalagi situasi sekarang sedang pilkada, jadi kami takut kalau ini dimanfaatkan untuk tujuan tertentu,” ungkap Yusuf
Yusuf, mengimbau pihak kepolisian untuk segera menangkap dan menyelidiki tim pendataan tersebut agar tidak menimbulkan kegaduhan lebih lanjut di masyarakat.
“Masyarakat sudah lelah dengan janji-janji bantuan yang tak kunjung terealisasi, ditambah dengan suasana pilkada saat ini,” tegasnya.
Dalam video yang beredar di kalangan warga, salah satu anggota tim pendataan memberikan penjelasan bahwa mereka hanya bertugas untuk memverifikasi kondisi rumah korban gempa, terutama untuk memastikan kategori kerusakan. Menurut penjelasan dalam video tersebut, tim diperintahkan langsung oleh Kalaksa, namun tidak melalui surat tugas dari dinas terkait.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang BPBD Kabupaten Mamuju, Taslim, menyatakan bahwa tim tersebut bukanlah dari pihaknya.
“Tim yang melakukan pendataan itu bukan dari BPBD Mamuju,” jelasnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan terkait asal-usul tim pendataan tersebut, sementara masyarakat berharap agar bantuan bencana gempa tahap II dapat segera disalurkan tanpa hambatan dan kejelasan terkait pendataan diperoleh untuk menghindari kericuhan di tengah masyarakat.