ASN Provinsi dan Kabupaten Bakal Dibuatkan Perumahan Subsidi

Mamuju, nuansa.info – Pemprov Sulbar kembali menerima audiensi PT Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Mamuju, Sabtu 20 Januari 2024.

Keduanya bertemu untuk membahas suatu agenda besar. Mereka merencanakan konsep perumahan subsidi bagi ASN provinsi dan kabupaten.

Pertemuan keduanya berlangsung di Rumah Jabatan Gubernur Sulbar, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Simboro, Kabupaten Mamuju, Sabtu 20 Januari 2024.

Hadir dalam pertemuan itu Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif Fakrulloh dan Branch Manager BTN Cabang Mamuju, Abdul Syakur.

Prof. Zudan didampingi Kepala Dinas Sosial Sulbar, Rahmat Sanusi dan Plt. Kepala Dinas PUPR Sulbar, Ince Rahmat.

Prof. Zudan mengatakan, pertemuan ini merupakan tindaklanjut hasil audiensi sebelumnya.

“Jadi kita akan menyiapkan perumahan para ASN di Pemprov dan Pemkab. Di mana kita menyiapkan tanahnya dan PT BTN menyiapkan pembiayaannya,” kata Prof. Zudan.

Program sejuta rumah itu merupakan bagian program pusat. Menurut dia, rumah itu khusus ASN muda yang belum memiliki rumah.

“Kita sempat bahas beberapa bulan lalu. Ini tinggal kita tindaklanjuti agar tahun ini bisa beroperasi. Kita berharap semua ASN di Sulbar punya rumah sendiri. Jadi bukan hanya ASN Pemprov,” terangnya.

Branch Manager BTN Cabang Mamuju, Abdul Syakur mengungkapkan, BTN memiliki program sejuta rumah bagi ASN dan masyarakat nonASN.

“Jadi insyaallah hasil diskusi, khusus ASN, Pj. Gubernur akan siapkan lahan persiapan untuk percepatan program sejuta rumah, karena ada fasilitas dari pemerintah daerah,” ujarnya.

Selain itu, pembangunan tahap pertama rumah subsidi bagi ASN akan dibangun berdasarkan kebutuhan.

“Jadi kami berapa pun siap, karena kami punya anggaran tahun ini sebesar Rp135 miliar untuk disalurkan masyarakat yang belum memliki rumah melalui subsidi,” beber Abdul.

Sehingga, kata dia, tergantung lahan yang disediakan pemerintah. Bahkan ada juga disiapkan bagi ASN yang mau renovasi rumah dan itu bersubsidi.

“Kita harap ini segera realisasi, karena manfaatnya ada tumbuh perekonomian baru. Artinya timbul unit usaha baru, mulai tahap persiapan pembangunan, tahap pembangun, dan setelah pembangunan,” tandasnya. (Advertorial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *