20 tahun Sulawesi Barat, Tantangan dan Peluang Budaya Politik.

Mamuju, nuansa info – Kita sudah memasuki fase transisi, dimana kita dapat melihat sejauh mana pola perilaku masyarakatnya berkembang, sebab sistem nilai transformasi yang tidak akan terbendung, sejalan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Hingga saat ini pola perilaku yang masih ditemukan pada masyarakat Sulawesi Barat ialah nilai paguyuban, kekeluargaan, dan kebersamaan, musyawarah untuk mencapai mufakat serta gotong royong, sistem inilah yang kemudian dibentuk oleh hasil warisan leluhur budaya kita di Sulawesi Barat.

Dampak negatif globalisasi menjadi penyebab bergesernya nilai-nilai budaya masyarakat, namun disisi lain ini juga dapat menciptakan peluang budaya politik yang baru(lebih partisipan), dengan fenomena ini masyarakat bisa dengan mudah mengakses internet dan bermedia sosial, menjadi lebih responsif menanggapi berbagai isu-isu yang berkembang di media sosial, menilai dan mendiskusikannya, kebiasaan seperti inilah yang dimaksud akan merubah budaya politik yang pasif menjadi partisipan.

Tantangan selanjutnya adalah dari sisi bonus demografi, dengan komposisi penduduk muda Sulawesi Barat yang hari ini terus berkembang lebih banyak, memberikan peluang yang sangat baik, komposisi pemuda menjadi salah satu kekuatan penting untuk membangun sumber daya manusia yang unggul, kualitas sumber daya manusia Sulawesi Barat menunjukkan semakin baik jika dilihat dari data jumlah penduduknya yang sudah mengenyam pendidikan tinggi, semangat belajar yang tinggi, baik di pendidikan formal maupun nonformal.

Generasi muda diharapkan bisa memahami penomena politik dan isu-isu yang berkembang di masyarakat dengan cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.

Pemuda memiliki perang penting dalam menciptakan sistem yang sehat untuk mendobrak kemajuan di Sulawesi Barat.

Diharapkan dapat menciptakan ruang yang sehat di media sosial, menilai dan mengevaluasi gerakan yang tidak produktif, serta mengisi kepemimpinan yang bermartabat baik secara gagasan maupun praktik dengan cara yang konstitusional.

Hal ini sejalan dengan penerapan budaya politik yang ada pada pembelajaran PPKn, dimana guru dapat menjelaskan secara sederhana sistem budaya politik masyarakat dimulai dari desa hingga tataran nasional.

Sampai hari ini Sulawesi Barat tentunya sudah banyak diperhadapkan dengan hal yang baru, sehingga pada umumnya kita dapat lebih dewasa lagi dalam mengawal berbagai kebijakan.

Begitu banyak perubahan yang dapat kita nilai, dan melihat sejauh mana perubahan itu membawa dampak kepada masyarakat.

Dengan hadirnya IKN Sulawesi Barat menjadi salah satu daerah yang punya banyak potensi alam yang dapat dimaksimalkan untuk menyangga kebutuhan pangan yang ada di ibukota Nusantara.

Subsektor yang dominan di Sulawesi Barat dapat kita lihat pada pertanian, produksi padi dan jagung yang angkanya relatif stabil dan terus meningkat di setiap tahunnya, kondisi inilah yang menjadikan daerah berada pada kondisi ideal dan memberikan pengaruh cukup besar terhadap komoditas lain.

tolak ukur dari majunya sebuah daerah secara umum adalah bagaimana indeks kesejahteraan masyarakat, yang didukung oleh pembangunan infrastruktur fisik.

Tentunya harapan besar untuk Sulawesi Barat bisa lebih maju dengan tolak ukur apapun, yang terpenting adalah bagaimana masyarakatnya mandiri secara ekonomi dan sejahtera.

Oleh. Muh. Saad S,E,.( Ketua umum pusat KPM-PM) Kesatuan pelajar mahasiswa polewali mandar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *