Mamuju, nuansa.info – salah satu pemuda desa dungkait menyesalkan Kegiatan penanaman mangrove karena tidak tepat dengan lokasi yang ditempati menanam mangrove yang di lakukan di desa dungkait hal ini disampaikan Adri L Melalui WhatsApp 11/9/2024
Kegiatan Sepekan menanam mangrove merupakan salah satu item kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Jadi ke -20 Tahun Provinsi Sulawesi Barat. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan seluruh unsur masyarakat, baik Pemda, instansi vertikal, swasta, pelajar, dan masyarakat.
Adri menyampaikan, Pj Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin yang menghimbau kepada masyarakat agar bersama sama menjaga lingkungan dengan cara tidak merusak kawasan mangrove kami apresiasi, tapi yang kami sesalkan karena lokasi kegiatan yang ditempatkan penanaman mangrove yang kita ketahui bersama bahwa penanaman mangrove ini adalah suatu program pemulihan ekosistem berkepanjangan ini kurang tepat
“Kami sangat bersyukur bapak gubernur mau menyelamatkan Sulbar dalam jangka panjang. Menjaga kelangsungan hidup Sulbar dengan menanam mangrove tapi jangan juga pantai wisata tanjung ngalo ini di korbankan dengan menanam mangrove yang sangat tidak elok di pandang mata dan juga tidak semua lokasi itu bisa di tumbuhi mangrove
Adri L yang melihat bibir pantai wisata tanjung ngalo yang ada di dungkait, sangat memprihatinkan karena wisata yang seharusnya kita kembangkan mala di tanami mangrove di depannya.
By Adhie