Mamuju,nuansa.info – Dinas Perkebunan Sulbar menerima kunjungan Point Offline Store (POS) Sawit Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Sulbar, Senin 5 Februari 2024.
Kunjungan itu diterima langsung Kepala Dinas Perkebunan Sulbar, Herdin Ismail. Adapun perwakilan POS PPKS Sulbar diwakili oleh Ahmad Kasim selaku koordinator.
Kunjungannya di Kantor Dinas Perkebunan Sulbar dalam rangka silaturahmi dan perkenalan dengan Kepala Dinas Perkebunan Sulbar yang baru. Sekaligus memberikan informasi terkait keberadaan outlet resmi PPKS di Sulbar.
Kepala Dinas Perkebunan Sulbar, Herdin Ismail menyambut baik dan menyampaikan terima kasih kepada Koordinator POS Sawit PPKS Sulbar atas kujungannya tersebut.
Dalam pertemuan itu, Herdin menekankan pentingnya mencegah peredaran benih kelapa sawit ilegal di masyarakat, yakni benih kelapa sawit yang tidak memenuhi aspek legalitas.
Hal itu menjadi perhatian karena selain diproduksi oleh lembaga atau perorangan yang tidak diakui oleh pemerintah dan tidak memenuhi syarat-syarat serta tata cara pelepasan varietas, juga tidak melalui proses sertifikasi.
Dalam pertemuan itu, Koordinator POS Sawit PPKS Sulbar, Ahmad Kasim juga menanyakan potensi kebutuhan benih PSR (Perkebunan Sawit Rakyat) di wilayah Sulbar untuk tahun 2024.
Menanggapi hal itu, Kepala UPTD BPSPMBP Dinas Perkebunan Sulbar, Muhammad Fadlullah mengatakan, kebutuhan benih PSR pada tahun 2024 sekitar 261.000 pohon untuk luas areal 1800 hektar program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Dalam kunjungan kali ini, Ahmad Kasim juga mempromosikan bibit sawit yang mereka kelola. Di mana bibit tersebut sudah memiliki legalitas bibit unggul.
PPKS Medan adalah salah satu produsen benih kelapa sawit yang beralamat di Medan, Sumatera Utara dan merupakan BUMN yang paling banyak mensuplai kebutuhan benih atau bibit kelapa sawit pada kegiatan Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Sulbar.
PPKS memiliki outlet atau POS penjualan di Sulbar beralamat di Sarudu Kabupaten Pasangkayu