Mamuju, nuansa.info – Hari Kunjung Perpustakaan diperingati setiap tanggal 14 September. Tahun ini, Hari Kunjung Perpustakaan jatuh pada Kamis Memperingatkan Hari Kunjung Perpustakaan tanggal 14 September, Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) Kabupaten Mamuju akan menggelar kemah membaca dan menulis.
Pencanangan peringatan ini telah dilakukan oleh Presiden Soeharto sejak 1995. Peringatan Hari Kunjung Perpustakaan bertujuan untuk menanamkan budaya berkunjung ke perpustakaan dan meningkatkan kegemaran membaca.
Kegiatan yang dikemas dalam tema ‘Mamuju Readers and Writers Festival’ bakal di ikuti kurang lebih 50 peserta dari berbagai sekolah dan komunitas, dengan pemateri yang kompeten di bidangnya.
Kegiatan tersebut rencananya dilaksanakan mulai Sabtu ini, berlangsung selama dua hari 16-17 September 2023, di area Kantor Dispusip, jalan AP. Pettarani Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar).
“Kami akan peringati dengan Kemah Mamuju Readers and Writers Festival, pada Tanggal 16 – 17 September 2023,” kata M. Fausan Basir, Kadis Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Mamuju, Kamis, 14 September 2023.
Terkait dengan momentum hari kunjungan perpustakaan, Fausan mengatakan, seharusnya semua hari adalah hari Kunjung perpustakaan, karena perpustakaan adalah lumbung pengetahuan itu sebabnya perpustakaan harus menjadi episentrum peradaban di bangun.
“Jadi jangan menunggu tanggal dan hari khusus untuk berkunjung ke perpustakaan, sebab setiap waktu yang berlalu harus berisi dengan ilmu pengetahuan. Ayo kunjungi perpustakaan setiap,” pungkasnya.
Dilansir dari laman Perpusnas, Hari Kunjung Perpustakaan pertama kali diperingati pada 14 September 1995. Bermula dari surat Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 020/A1/VIII/1995 tanggal 11 Agustus 1995 kepada Presiden Soeharto yang mengusulkan pencanangan Hari Kunjung Perpustakaan setiap 14 September.
Surat Kepala Perpustakaan Nasional RI tersebut mendapat respons dari Soeharto. Sejak saat itu, Hari Kunjung Perpustakaan diperingati setiap 14 September 1955.
Peringatan itu menjadi momentum bagi gerakan aktivis intelektual di Indonesia, khususnya dalam menumbuhkan kegemaran membaca.