Mamuju, nuansa.info.com – Rio Ketua Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Tapalang kecewah terhadap presiden Republik Indonesia, soal bantuan Gempa M 6,2 yang melanda Mamuju dan Majene pada 15 Januari 2021 yang telah mengakibatkan ratusan korban jiwa, ribuan rumah rusak yang melanda mamuju-majene 15 Januari 2021 lalu.
dirinya sangat kecewah karena kabar bantuan gempa bumi yang menimpah warga mamuju dibiarkan menjadi liar di masyarakat baik dari pemerintah daerah maupun dari pusat.
” Sudah 2 tahun lebih gempa bumi melanda Mamuju- Majene, dan Janji Jokowi kepada masyarakat yang mengalami gempa akan diberi bantuan tak kunjung datang, saya tidak tau dimana salahnya sehingga bantuan tersebut tak kunjung ada kejelasan”
Rio Menambahkan ” jika memang ada masalah sehingga tidak ada kabar tolong di sampaikan kepada masyarakat luas agar tidak menjadi issu yang liar dan menjadi hoax terhadap pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi”
Janji jokowi yang di ucapkan terhadap gempa Mamuju dan gempa Majene tersebut masing-masing adalah Rp 50 juta rupiah untuk rumah rusak berat. Kemudian Rp 25 juta rupiah untuk rumah rusak sedang dan Rp10 juta rupiah untuk rumah rusak ringan.
Di lain sisi warga kecamatan Tapalang, Sahran juga mengatakan dirinya hingga saat ini numpang dengan masyarakat sekitar karena rumah yang iya tempat sudah hancur yang mengakibatkan orang tuanya (bapak) meninggal dunia.
” bapak saya meninggal akibat gempa karena tertimpah bangunan dan perabotan rumah, saya masih numpang di tetangga dan saat ini kami menunggu bantuan yang sudah 2 tahun tapi tak ada kabar” ucap warga Tapalang dengan wajah sedih.
By adhi