MAJENE, NUANSAINFO.COM — Kericuhan terjadi saat hearing di ruang paripurna DPRD Majene, Selasa (28/1/2020).
Keributan itu berlangsung saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Direktur RSUD dan Kepala Dinas Kesehatan Majene.
Rapat yang dipimpin Ketua DPRD Majene, Salmawati dan wakil Ketua DPRD, Adi Ahsan menyoal kematian remaja asal Kelurahan Mosso, Sendana. Diduga kematian pasien tersebut lantaran pelayanan kesehatan yang kurang maksimal.
RDP berlangsung alot, saat Ketua Komisi III Safaat mengusulkan rapat tertutup tanpa melibatkan pihak lain termasuk awak media. Usulan itupun disambut baik Ketua DPRD, Salmawati.
Sayangnya, Wakil Ketua DPRD, Adi Ahsan tak sependapat. Ia pun tegas menolak rapat tertutup.
“Kita mengundang bukan untuk membicarakan penyakitnya, tapi pelayanannya,” tegas Adi Ahsan.
Meski begitu, sejumlah anggota tetap bertahan untuk melaksanakan rapat tertutup. Geram, Adi Ahsan pun mendorong meja hingga terbanting.
Sejumlah pegawai pun mengerumuni Adi Ahsan yang tengah berteriak. Mereka mencoba menenangkan politisi Golkar ini.
Sementara itu, Ketua DPRD Salmawati tak terima perlakuan Adi Ahsan. Ia pun walk out (WO) atau meninggalkan ruang paripurna. (red)